Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menjadi narasumber pada diskusi publik kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa – School of Kastrad (LKMM-SoK) Wilayah 1, yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Unila Bekerja Sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia, di Ruang Abung, Balai Keratun, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Sabtu (23/8/2025).
Pada kesempatan itu, Wagub Jihan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendukung generasi muda, khususnya mahasiswa kedokteran, agar dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan sektor kesehatan di daerah.
Jihan menegaskan pentingnya kebijakan afirmatif bagi mahasiswa kedokteran, terutama mereka yang berasal dari daerah terpencil dan keluarga prasejahtera.
Jihan turut menyoroti persoalan yang masih terjadi hingga kini, yaitu kurangnya jumlah dokter dan distribusinya yang belum merata.
Ia menyebut idealnya rasio satu dokter melayani seribu penduduk, namun saat ini Indonesia masih jauh dari target tersebut.
“Memang betul kita masih kekurangan dokter, baik dari sisi jumlah maupun distribusinya. Pemerintah pusat melalui Bapak Prabowo sudah menyampaikan cita-cita besar untuk mengejar target rasio ideal, dan saya melihat itu sebagai kebijakan yang cukup ideal,” ujar Jihan.
Menurutnya, pembangunan lebih banyak fakultas kedokteran adalah langkah tepat untuk mengejar ketertinggalan ini.
Namun, Jihan mengingatkan bahwa kebijakan tersebut harus dibarengi dengan pelaksanaan yang tepat sasaran, terutama dengan pendekatan afirmatif.
“Saya berharap pembangunan fakultas kedokteran bisa difokuskan ke daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Di luar Pulau Jawa, kebutuhan dokter umum, spesialis, hingga sub-spesialis masih sangat tinggi,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Lampung, kata Jihan, siap menjadi bagian dari solusi nasional tersebut dengan mendorong perguruan tinggi di Lampung untuk aktif mengembangkan pendidikan kedokteran yang berkualitas dan berpihak kepada anak-anak daerah.
“Kita ingin fakultas kedokteran juga berkomitmen melahirkan dokter-dokter yang tidak hanya berkualitas, tapi juga punya semangat membangun daerah asal mereka. Saat ini anak-anak desa, dari keluarga prasejahtera, mulai bermimpi jadi dokter. Ini harus kita dukung dengan kebijakan afirmatif agar mereka punya akses pendidikan dan kembali membangun daerahnya,” katanya
Pemprov Lampung menyatakan akan terus mendorong sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan institusi pendidikan tinggi untuk mempercepat pemerataan tenaga kesehatan, demi layanan kesehatan yang lebih adil dan merata di seluruh pelosok negeri.(Adpim)
