Sasa Chalim Imbau Pemprov Lampung Perkuat Pendampingan Terhadap Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan

- Redaksi

Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:41 WIB

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Diksinusantara – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PKB, Sasa Chalim, menyoroti masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Provinsi Lampung.

Menurutnya, kekerasan tersebut tidak hanya terjadi pada kasus yang terdata secara resmi, tetapi juga banyak yang tidak dilaporkan.

“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memang banyak kita temui, baik yang terdata maupun yang tidak. Itu pasti ada, karena beberapa laporan juga masuk melalui media sosial seperti Instagram,” ujarnya saat dimintai keterangan, Jumat (10/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sasa berharap Pemerintah Provinsi Lampung lebih aktif memberikan pendampingan kepada para korban. Pasalnya, dampak kekerasan seksual tidak hanya menyentuh sisi psikologis, tetapi juga fisik dan kesehatan korban.

“Dampak kekerasan seksual bukan hanya pada psikologis korban, tetapi juga fisik. Jika kekerasan seksual menyebabkan infeksi menular seksual (IMS), maka dampaknya bisa berlanjut pada kesehatan reproduksi,” jelasnya.

“Apalagi jika pelaku sering berganti pasangan, ini berisiko tinggi terhadap IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan. Dampaknya kemudian bisa berlanjut pada kondisi ekonomi korban,” tambahnya.

Sasa menegaskan pentingnya kolaborasi antara Komisi V DPRD Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mengawal setiap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memastikan pendampingan psikologis dan hukum berjalan maksimal.

“Kami berharap Komisi V bersama Pemprov Lampung dapat ikut serta dalam mendampingi korban, mengawal setiap kasusnya, dan membantu agar kondisi psikologis korban bisa segera pulih,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa pelaku kekerasan sering kali merupakan orang terdekat korban. Kondisi ini menuntut masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menjaga anak-anak.

“Pelaku biasanya orang terdekat, dan kadang kita sulit percaya. Masa iya begitu? Kadang paman, bahkan ayah sambung bisa menjadi pelaku. Karena itu, sebagai perempuan dan juga orang tua, kita harus hati-hati, mawas diri, dan jangan mudah percaya terhadap orang lain,” tegasnya.

Selain di lingkungan keluarga, Sasa juga menyebut bahwa kekerasan bisa terjadi di lingkungan sekolah.

Ia berpesan kepada para orang tua agar tidak langsung menyalahkan anak jika menjadi korban, melainkan mendengarkan dan mendampingi dengan empati.

“Jika ada korban seperti itu, jangan langsung marahi anaknya atau menyalahkan korban. Kita harus mendengarkan terlebih dahulu dan pelaku harus diproses sesuai hukum agar ada efek jera,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI mencatat, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Lampung sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2025 sebanyak 611 kasus dengan jumlah korban 660 orang.

Berdasarkan data dari aplikasi SIMFONI-PPA yang dikutip Kamis (9/10/2025), kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota.

Kabupaten/kota dengan kasus terbanyak adalah Bandar Lampung dengan 173 kasus, disusul Lampung Selatan 65 kasus, Metro 61 kasus, Tulang Bawang Barat 44 kasus, Lampung Timur 38 kasus, Lampung Utara 29 kasus.

Selanjutnya, Tanggamus dan Tulang Bawang masing-masing 28 kasus, Lampung Tengah 27 kasus, Pesawaran 25 kasus, Mesuji 24 kasus, Pringsewu 22 kasus, Way Kanan 20 kasus, Pesisir Barat 17 kasus, dan Lampung Barat 7 kasus.

Berita Terkait

“Ngopi Bareng” BMI dan Polda Lampung Solid Jaga Kamtibmas
Aksi di Lampung Berlangsung Damai, Fatikhatul Khoiriyah Apresiasi Masa Aksi dan Semua Pihak
“Ahmad Sahroni” Simbol Cermin Retak Bagi Seluruh Pejabat
Duduk Bareng, Bunda Eva dan Bung Erlan Bahas Pembangunan Kota Bandar Lampung
Pemerintah Provinsi Sampaikan Jawaban atas Pemandangan Umum DPRD terhadap Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025
Kabar Di Balik Tirai, Jelang Musda Golkar Lampung: Deal2an Hanan A Rozak Ketua dan Aprozi Alam Sekretaris
Fenomena Kursi Kosong dan Bobok Siang di Kursi Terhormat – “Potret Buram Representasi Demokrasi Lampung”
Sampaikan Pandangan Umum, Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung Fatikhatul Khoiriyah Tekankan 4 Hal Penting
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 02:44 WIB

Kekerasan Seksual di Lampung Melonjak, KOPRI PKC PMII Lampung Soroti Lemahnya Sistem Perlindungan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 11:23 WIB

AGPAII Kota Bandar Lampung Raih Prestasi Membanggakan Dalam Pentas PAI Provinsi Lampung

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:20 WIB

Bawaslu Way Kanan Ikuti Pembinaan PPPK Bawaslu se-Provinsi Lampung

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:15 WIB

Rapat Pleno Triwulan III Bersama KPU, Bawaslu Way Kanan Sampaikan Beberapa Masukan

Selasa, 23 September 2025 - 12:14 WIB

Komitmen Wujudkan Pemilu Berkualitas, Bawaslu Way Kanan Gelar Rakor Libatkan Mitra Kelembagaan

Minggu, 21 September 2025 - 06:51 WIB

Bazar UMKM 2025 Digelar Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia Merah Putih, Dorong Penguatan Ekonomi Kerakyatan

Sabtu, 20 September 2025 - 06:06 WIB

Aspirasi Petani Singkong Lampung Didengar, Presiden Instruksikan Lartas Impor Tapioka

Rabu, 17 September 2025 - 15:06 WIB

Turun Gunung, Anggota DPR RI Aprozi Alam Bantu Korban Banjir Bandang di Suoh Lampung Barat

Berita Terbaru

Exit mobile version