Terungkap temuan terkait peristiwa kapal pengangkut kayu gelondongan yang terdampar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat sejak Kamis (06/11) lalu itu diduga kuat milik PT. Minas Pagai Lumber.
Fakta tersebut terungkap setelah Polda Lampung melakukan penyelidikan dan menemukan adanya Stiker Barcode kuning dan terdapat KOP Kementrian Kehutanan Republik Indonesia beserta nama PT. Minas Pagai Lumber.
Selain itu, juga terdapat nomor seri dan logo lingkaran centang bergambar daun bertuliskan “SVLK INDONESIA”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip dari media Kompas.com, Kronologi Kapal Pengangkut Kayu Gelondongan Terdampar di Lampung Kapal pengangkut kayu yang terdampar di Pantai Tanjung Setia adalah RON MAS 69. Kapal tersebut awalnya berangkat dari Sikakap, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Minggu (2/11).
RON MAS 69 rencananya tiba di tujuan akhir Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Namun, kapal terdampar setelah empat hari berlayar akibat cuaca buruk pada Kamis (6/11).
“Peristiwa kandasnya kapal terjadi pada Kamis (6/11) karena cuaca ekstrem serta adanya tali yang terlilit, sehingga kapal terdampar hingga sekarang,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari, dikutip dari TribunLampung, Kamis (4/12).
Ia menambahkan, kapal RON MAS 69 sampai saat ini masih belum bisa dipindahkan dari lokasi terdampar. Total muatan kayu yang diangkut kapal tersebut mencapai 4.800 kubik yang terdiri dari kayu meranti merah, keruing, dan meranti putih.
Sejauh ini, Polda Lampung telah memeriksa tiga anak buah kapal (ABK) yang berada di dalam kapal saat peristiwa terjadi. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan proses hukum dan penanganan limbah kayu sesuai ketentuan yang berlaku.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Barisan Relawan Indonesia Maju 08 (BRIM 08) Provinsi Lampung mendesak Kementrian Kehutanan Republik Indonesia untuk segera bersikap dan menyampaikan informasi atas temuan tersebut kepada publik.
“Segera tindaklanjuti, buka semua dokumen temuan kayu gelondongan itu, lalu Sampaikan ke publik. Jika Kementrian Kehutanan dalam hal ini Menteri Raja Juli Antoni tidak segera mengungkap fakta dibalik temuan ini maka lebih baik mundur saja, membuka fakta tentang temuan ini adalah bentuk kerja nyata dirinya dan saya pikir ini urusan yang sangat mudah ia lakukan untuk mengungkap nya, dengan kapasitas sebagai menteri kehutanan,” desak Refky Rinaldy, S.Sos Aktivis Muda Lampung itu.
Refky mengaku, Pihaknya mengapresiasi hasil kinerja Polda Lampung dalam menyelidiki persoalan ini, tinggal bagaimana stakeholder lain seperti Kementrian Kehutanan dan juga Kementrian Lingkungan Hidup bersikap profesional, terangnya.
“Untuk Bro Juli Tunjukkan saja kerja nyata, jangan banyak klarifikasi apalagi membantah ke media, kerja dan buktikan kalau punya kapasitas, kejadian di Lampung (Pesisir Barat) bisa jadi tolak ukur kinerja dirimu Bro, simple,” Pungkasnya. (Red)








