Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat belum juga merespon terkait jalan yang putus di kelurahan pasar liwa tepatnya di seranggas jalan penghubung Liwa – Tugu Tani
Putusnya jalan tersebut sudah kurang lebih satu bulan, tetapi dari pemerintah daerah setempat belum juga merespon terkait jalan putus ini.
Bupati Parosil serta plt dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Mia Miranda saat di konfirmasi belum juga merespon, dan di temui di ruang kerjanya beliau tidak ada di ruangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya pihak pemerintah daerah serta dinas pu menjanjikan akan membuatkan jembatan darurat dalam kurun waktu dua minggu tetapi sampai saat ini belum juga ada penjelasan
Sebab jalan tersebut merupakan aksesnya masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas sehari hari, dan juga jalan ini juga merupakan akses untuk anak anak berangkat sekolah
Dengan hal ini masyarakat setempat berswadaya dan bergotong royong untuk membuatkan akses jalan darurat agar aktivitas masyarakat dan anak anak sekolah bisa melintasi jalan ini walau sedikit agak kesulitan.
“Kami menunggu untuk di buatkan jembatan darurat dari pemerintah, tetapi sampai saat ini, belum juga ada tindak lanjut dari pemerintah daerah, “. Ujar masyarakat yang enggan di sebutkan namanya
Selasa (28/10/25)
Masyarakat setempat bergantian berjaga di lokasi jalan putus sebab, di saat pagi di saat jam anak berangkat sekolah jalan ini sangat ramai.
” Apa lagi kalau pagi hari di saat jam anak berangkat sekolah mereka ada yang tidak berani melewati jalan ini jadi kami yang berjaga ini lah yang melintasi jalan tersebut, “.
” Apa lagi kadang kadang ada juga yang sampai terjatuh karena jalan nya licin, jadi kami masyarakat ini lah yang membantu nya, jadi kami kasihan melihat anak anak untuk berangkat sekolah saja harus melewati jalan yang seperti ini, “. Sambungnya
Ada juga jalan yang lain, tetapi memang jarak tempuhnya sedikit lumayan jauh, karena jalanya muter dan bisa telat untuk anak sekolah
“Memang ada jalan yang lain, tetapi jalannya memang muter dan jarak tempuh nya juga sedikit lumayan jauh, dan ada juga jalan alternatif tembusan di lingkungan perkantoran pemda tapi ya itu jalannya sangat curam dan licin, “.
Untuk saat ini kami mengumpulkan batang pohon kelapa untuk membuatkan jembatan sementara dengan cara swadaya
” Kami mengumpulkan pohon kelapa untuk membuatkan jembatan sementara, karena kalau curah hujan yang cukup tinggi nanti bila jalan ini tidak di buatkan jembatan itu nanti bisa terbawa arus air, “.
Kami masyarakat ini meminta kepada pemerintah daerah segera cepat menangani jalan ini, karena jalan ini merupakan jantung dan nadi masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari hari, Pungkasnya. (Aldi)








