Merespons Kebijakan Trump, DPRD Lampung Minta Pemerintah Pusat Terapkan Bea Masuk Impor

- Redaksi

Rabu, 9 April 2025 - 08:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Logo Diksi Nusantara BANDAR LAMPUNG – DPRD Provinsi Lampung meminta pemerintah pusat untuk menerapkan kebijakan bea masuk terhadap barang-barang impor, menyusul kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Menurut anggota Komisi II DPRD LampungMikdar Ilyas, kebijakan Presiden Trump yang mengutamakan kepentingan dalam negerinya memang bertujuan untuk menyelamatkan perekonomian negaranya.  

Namun, dampaknya terasa luas, termasuk ke Indonesia, khususnya terhadap petani dan pelaku usaha lokal. 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita ini banyak mengimpor bahan baku dari Amerika, salah satunya tepung. Jika Amerika menerapkan kebijakan proteksi secara besar-besaran, bisa jadi negara lain akan mengikuti jejak yang sama. Ini bisa jadi ancaman besar bagi petani kita,” ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia, melalui presiden terpilih Prabowo Subianto, memang memiliki kebijakan membuka kran impor seluas-luasnya untuk menciptakan iklim persaingan yang sehat.  

Baca juga:  Panitia DOB Lampung Tenggara Audiensi dengan Komisi I DPRD Provinsi Lampung

Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut juga harus diimbangi dengan penerapan bea masuk tinggi terhadap barang-barang impor, terutama komoditas yang juga diproduksi oleh petani dalam negeri. 

“Kalau kita biarkan barang impor masuk tanpa bea masuk yang memadai, petani kita bisa terpuruk. Misalnya singkong, kalau impor dari Thailand atau Vietnam masuk tanpa bea, petani lokal tidak akan mampu bersaing,” kata Mikdar. 

Ia menambahkan bahwa petani di negara-negara seperti Thailand memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga meskipun harga jualnya murah, tetap menguntungkan.  

Baca juga:  Dorong Status Tanggap Darurat, Anggota DPRD Soroti Banjir Berulang di Bandar Lampung 

Sebaliknya, petani lokal masih menghadapi banyak kendala mulai dari biaya produksi tinggi hingga hasil panen yang rendah. 

“Contohnya, di Thailand bisa panen 20 ton singkong per hektare, sementara di kita cuma 7 ton. Jadi meski harga murah, mereka tetap untung. Di sini, hasilnya rendah dan biaya tinggi, jadi sulit bersaing,” tuturnya. 

Ia juga menyoroti sektor peternakan, khususnya terkait rencana impor daging sapi dari Australia.

Menurutnya, hal itu juga perlu dikaji ulang karena bisa memukul peternak lokal. 

Komisi II DPRD Lampung berencana mendorong agar pemerintah daerah menyampaikan aspirasi ini ke kementerian terkait, agar bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan perdagangan ke depan. 

“Pusat dan daerah harus hadir di tengah petani. Tidak cukup hanya membuka keran ekspor atau impor, tapi juga harus memikirkan bagaimana membina petani agar produktivitas dan daya saing mereka meningkat,” tegasnya. 

Ia juga mengusulkan agar pemerintah mulai mencari pasar ekspor baru, seperti ke Tiongkok, yang tarif impornya ke Amerika saat ini cukup tinggi.

Baca juga:  UPTD pembibitan ternak sapi didorong jadi sumber PAD Lampung

Ini bisa menjadi peluang bagi produk Indonesia untuk masuk dan bersaing di pasar global. 

“Pak Prabowo juga sudah menyampaikan, kita harus cerdas mencari peluang ekspor, memanfaatkan situasi global. Tapi jangan lupa, petani dan pelaku usaha lokal harus tetap dilindungi,” pungkasnya. 

Berita Terkait

Ketum GAKAR Lampung Pertanyakan Penanganan Kasus Dana Hibah Pilkada Mesuji, “Korsek Kok Bisa Lolos”
Sasa Chalim Imbau Pemprov Lampung Perkuat Pendampingan Terhadap Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan
“Ngopi Bareng” BMI dan Polda Lampung Solid Jaga Kamtibmas
Aksi di Lampung Berlangsung Damai, Fatikhatul Khoiriyah Apresiasi Masa Aksi dan Semua Pihak
“Ahmad Sahroni” Simbol Cermin Retak Bagi Seluruh Pejabat
Duduk Bareng, Bunda Eva dan Bung Erlan Bahas Pembangunan Kota Bandar Lampung
Pemerintah Provinsi Sampaikan Jawaban atas Pemandangan Umum DPRD terhadap Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025
Kabar Di Balik Tirai, Jelang Musda Golkar Lampung: Deal2an Hanan A Rozak Ketua dan Aprozi Alam Sekretaris
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 09:44 WIB

BANJIR KEMBALI TERJADI DI BANDAR LAMPUNG : KEBIJAKAN PEMBANGUNAN  TAK SEJALAN DENGAN PRINSIP BERKELANJUTAN

Selasa, 28 Oktober 2025 - 21:56 WIB

Dugaan Korupsi Sistematis di BPBD Provinsi Lampung “Akankah Kejati Mengusut..???”

Rabu, 17 September 2025 - 08:43 WIB

Banjir di Pemda Pesibar Bukan Bencana Alam Biasa, “Kegagalan AMDAL Yang Berujung Bencana”

Jumat, 5 September 2025 - 22:54 WIB

Antara Retorika dan Realitas Kemiskinan Ditengah Ketimpangan

Rabu, 3 September 2025 - 06:29 WIB

Reformasi Total BNN Lampung Solusi Pemberantasan Narkoba di Lampung

Minggu, 31 Agustus 2025 - 20:00 WIB

Demokrasi Indonesia di Ujung Tanduk: Saatnya Reformasi Total

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:01 WIB

REMAPPING – Demonstrasi Sebagai Jalan Yang Dijamin Undang-undang

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 16:44 WIB

“Ahmad Sahroni” Simbol Cermin Retak Bagi Seluruh Pejabat

Berita Terbaru

PENDIDIKAN

DPD AGPAII Kota Bandar Lampung Gelar Sosialisasi PAI FAIR 2025

Kamis, 6 Nov 2025 - 15:26 WIB