Gelar Rapat Dengar Pendapat Bersama Empat Kecamatan dan 18 Desa
Oleh: Wahyu Rio Shendy Kusuma | 2 Oktober 2025
Sebagai bagian dari rangkaian Program Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi Tahun 2025, Tim Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan perwakilan dari empat kecamatan, yaitu Buay Bahuga, Way Tuba, Bahuga, dan Bumi Agung. Kegiatan ini juga melibatkan partisipasi dari 18 desa di wilayah tersebut. Hadir pula Dinas Transmigrasi Kabupaten Way Kanan sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung agenda pembangunan dan pemberdayaan kawasan transmigrasi. Setiap desa mengirimkan perwakilan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan kelompok tani sebagai aspirasi langsung dari warga transmigrasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
RDP ini menjadi ruang strategis untuk pemetaan isu dan penjaringan aspirasi masyarakat guna memahami dinamika sosial, ekonomi, dan pertanian di kawasan transmigrasi. Forum ini menjadi wadah terbuka bagi berbagai suara dari lapangan, mulai dari keluhan mengenai keterbatasan sarana pertanian dan infrastruktur, tantangan pemasaran hasil panen, hingga kebutuhan penguatan kelembagaan kelompok tani. Meski banyak persoalan diungkapkan, suasana diskusi berlangsung hangat dan konstruktif.
Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Way Kanan, Achmad Agung Bramtihalley, SE., MM., memberikan apresiasi atas kolaborasi riset lintas universitas yang diwujudkan melalui Ekspedisi Patriot. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah dalam merumuskan arah pembangunan berbasis potensi wilayah.
“Kami menyambut baik langkah Tim Ekspedisi Patriot dalam mendengar langsung suara masyarakat. Harapan kami, hasil riset ini dapat menjadi dasar kuat bagi pengembangan ekonomi masyarakat transmigrasi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Program Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi merupakan inisiatif nasional yang melibatkan kolaborasi lintas universitas dan disiplin ilmu dengan fokus pembangunan dan pemberdayaan kawasan transmigrasi berbasis riset terapan.
Khusus untuk Tim UNDIP, kegiatan ini diarahkan menggali data dan informasi lapangan yang akan menghasilkan analisis komoditas unggulan kawasan yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Ketua Tim UNDIP, Nani Kitti Sihaloho, S.P., M.P., menjelaskan bahwa Ekspedisi Patriot bukan sekadar implementasi riset, tetapi juga wadah pembelajaran akademisi untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“Kami berupaya agar hasil riset ini tidak berhenti pada laporan, tetapi benar-benar menjadi pijakan kebijakan dan rencana aksi bagi pemerintah daerah. Masyarakat transmigrasi memiliki potensi luar biasa jika didukung arah pembangunan yang tepat,” ungkapnya.
Dalam konteks penelitian, komoditas unggulan kawasan transmigrasi menjadi fokus utama Tim UNDIP. Melalui RDP, masyarakat menyampaikan beragam pandangan mengenai sektor potensial di wilayah mereka, mulai dari pertanian pangan, perkebunan rakyat, hingga peternakan dan pengolahan hasil produksi.
Pandangan tersebut menjadi data awal penting yang nantinya akan dipadukan dengan observasi lapangan dan analisis akademik untuk menentukan komoditas unggulan yang paling prospektif dan sesuai karakteristik wilayah.
Camat Bahuga, Firdaus, memberikan pandangan optimistis terhadap pelaksanaan program ini. Ia menilai riset terapan seperti Ekspedisi Patriot mampu memberikan dampak nyata dalam memperkuat arah pembangunan daerah.
“Kami berharap hasilnya dapat memperkuat sektor-sektor produktif di wilayah kami,” ujarnya.
Menariknya, masyarakat dari keempat kecamatan menunjukkan antusiasme dan dukungan tinggi terhadap pelaksanaan program ini. Mereka menilai Ekspedisi Patriot bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga bentuk nyata kehadiran negara melalui perguruan tinggi dalam mendengarkan, memahami, dan menindaklanjuti kebutuhan masyarakat transmigran. RDP ini menjadi momentum penting untuk menjembatani aspirasi masyarakat dengan arah kebijakan pembangunan daerah dan nasional.
Dengan terpetakannya isu, aspirasi, dan potensi komoditas lokal, Tim Ekspedisi Patriot UNDIP berharap hasil kegiatan ini dapat menjadi pijakan analisis mendalam dalam merumuskan strategi pengembangan kawasan transmigrasi yang lebih adaptif, partisipatif, dan berkelanjutan. Lebih dari itu, kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara Kementerian Transmigrasi, Dinas Transmigrasi Kabupaten Way Kanan, akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan kawasan transmigrasi yang mandiri, produktif, dan berdaya saing di masa depan.








