Tiga mahasiswa tersebut adalah Khoirul Sidik dari Program Studi Manajemen Dakwah (MD), serta Irfan Alfian dan Yunita Mayang Sari dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Khoirul Sidik memublikasikan artikel berjudul “Strategies for Strengthening Religious Studies to Improve Mosque Jama’ah Competence” di Jurnal Riset Pendidikan dan Pengajaran (JRPP).
Penelitian tersebut membahas strategi penguatan kajian keagamaan di Masjid Assalam, Sukarame, sebagai upaya meningkatkan kompetensi jamaah masjid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Irfan Alfian menulis artikel berjudul “Utilization of Instagram Social Media as a Fundraising Tool on the @masjidsejutapemuda Account”, yang dimuat di Jurnal Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam. Artikel ini mengkaji efektivitas penggunaan Instagram dalam menggalang dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dengan pendekatan Media Richness Theory.
Alfian mengaku tertarik dengan topik ini karena melihat adanya kesenjangan dalam penghimpunan ZIS di Indonesia. Padahal menurutnya, tingginya pengguna Instagram di Indonesia merupakan peluang besar sebagai sarana publikasi dan penggalangan dana.
“Saya melihat akun @masjidsejutapemuda berhasil mengelola Instagram sebagai media fundraising, dan menurut saya layak menjadi contoh bagi lembaga sosial lainnya,” jelas Irfan Alfian mengenai alasan pemilihan topiknya.
Kemudian Yunita Mayang Sari memublikasikan artikel berjudul “Pandangan Dai terhadap Konsep Toleransi Beragama dalam Mewujudkan Kerukunan Masyarakat di Kecamatan Selagai Lingga Kabupaten Lampung Tengah”, yang terbit di Jurnal AdZikra: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Yunita mengungkapkan, tantangan utama dalam risetnya adalah menjangkau para dai yang memiliki jadwal padat, serta menjaga objektivitas saat mengolah data kualitatif.
“Selain itu, proses menyesuaikan penulisan dengan standar jurnal ilmiah juga cukup menantang karena memerlukan beberapa revisi agar sesuai dengan ketentuan penerbit,” ungkapnya.
Skema tugas akhir berbasis publikasi ilmiah ini merupakan implementasi kebijakan alternatif penyelesaian studi yang mulai diterapkan di FDIK. Dalam skema ini, mahasiswa dapat mengganti skripsi dengan artikel ilmiah yang layak publikasi, dengan tetap menjalani proses akademik seperti bimbingan, seminar proposal, hingga ujian akhir.
Wakil Dekan I FDIK, Dr. Mubasit, S.Ag., M.M, menyambut baik capaian tersebut dan menyampaikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa yang memilih jalur publikasi.
“Mereka akan menjadi pelopor di prodinya masing-masing. Kami sangat mengapresiasi semangat dan keberanian mahasiswa yang mengambil jalur publikasi. Hal ini menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lainnya,” ungkap Mubasit, Rabu (6/8/2025).
Pencapaian ini membuka jalan baru bagi mahasiswa FDIK yang ingin menempuh penyelesaian studi melalui jalur publikasi ilmiah. Selain memenuhi syarat kelulusan, publikasi tersebut juga memperluas kontribusi akademik ke masyarakat secara lebih luas.
Meski bukan pilihan yang mudah, ketiga mahasiswa ini mengakui banyak tantangan teknis maupun akademis yang harus dilalui. Namun, semangat untuk terus berkembang menjadi motivasi utama.
“Saya memang senang di dunia akademik. Lewat publikasi ini, saya bisa terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi kepada masyarakat,” ujar Khoirul Sidik.
Pihak Fakultas mendorong mahasiswa lain untuk memanfaatkan jalur ini sebagai bentuk aktualisasi akademik yang relevan dengan kebutuhan zaman dan berdampak nyata bagi masyarakat.