Menurut Dhika, perayaan ulang tahun daerah seharusnya menjadi momentum penting untuk menunjukkan kekayaan budaya lokal, bukan justru menonjolkan budaya luar yang tidak mencerminkan karakter masyarakat Lampung Selatan.
“HUT ke-69 Lampung Selatan ini adalah hari bersejarah. Sudah seharusnya event Lamsel Fest mengangkat budaya lokal sebagai identitas daerah. Bukan malah menampilkan konsep yang cenderung ke budaya barat. Kita punya banyak kearifan lokal, tradisi, dan seni yang layak dipertontonkan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dhika menambahkan bahwa Lampung Selatan memiliki potensi seni dan budaya yang sangat kaya, mulai dari tari tradisional, kerajinan khas, hingga kuliner daerah yang bisa menjadi daya tarik wisata. Menurutnya, jika Lamsel Fest lebih fokus pada kearifan lokal, maka acara tersebut tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan identitas daerah.
“Event sebesar ini harusnya menjadi ajang memperkokoh jati diri Lampung Selatan. Kita ingin generasi muda bangga dengan budaya sendiri. Jangan sampai mereka lebih mengenal budaya luar daripada rumah sendiri,” lanjutnya.
Dhika berharap pemerintah daerah bersama para penyelenggara kegiatan dapat melakukan evaluasi agar penyelenggaraan event di masa mendatang benar-benar berpihak pada pelestarian budaya lokal yang memang sebagai identitas daerah.di
Dengan momentum HUT ke-69 ini, ia menegaskan bahwa Lampung Selatan harus mampu menunjukkan wajahnya sebagai daerah yang kaya warisan budaya, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Banyak budaya yang ada di lampung selatan bukan hanya satu saja yang di angkat sebagai salah satu yang di angkat yaitu tari tuping .
Pesta rakyat? Rakyat yang mana yang berpesta?
