Semangat kolaborasi, kebangkitan ekonomi kreatif, dan optimisme masa depan mewarnai pembukaan Bandar Lampung Expo 2025 yang berlangsung meriah, Sabtu (12/7/2025).

Gelaran ini dibuka dengan tarian tradisional dari sanggar seni binaan Wali Kota Hj. Eva Dwiana, sebagai simbol harmonisasi kearifan lokal dan semangat persatuan masyarakat Kota Tapis Berseri.

Namun sorotan utama datang dari Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, yang hadir mewakili Gubernur Lampung.

Dalam pidatonya, Marindo menekankan bahwa expo ini bukan hanya seremonial peringatan HUT ke-343 Kota Bandar Lampung, tapi sebuah momentum strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Provinsi Lampung.

“Kegiatan ini bukan hanya selebrasi, melainkan cerminan semangat kolektif kita dalam membangun ekonomi kreatif dan sektor wisata,” ujar Marindo Kurniawan di hadapan ribuan peserta dan tamu undangan.

Menurutnya, posisi Bandar Lampung sebagai gerbang utama provinsi menjadikan kota ini memiliki peran vital dalam pengembangan ekonomi lokal dan sektor pariwisata. Marindo memaparkan data terbaru yang menunjukkan lonjakan kunjungan wisatawan sebagai indikator kebangkitan ekonomi.

“Sepanjang tahun 2024, tercatat lebih dari 2,3 juta wisatawan berkunjung ke Bandar Lampung. Ini bukti nyata bahwa sektor pariwisata terus bangkit pasca pandemi, ditopang destinasi unggulan dan kemajuan ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mendorong sinergi lintas kabupaten dan kota guna memperkuat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus dibangun melalui kolaborasi,” tegas Marindo.

Acara yang dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah itu juga menampilkan kehadiran Ketua APEKSI 2025–2030 yang juga Wali Kota Surabaya, Dr. Eri Cahyadi, Sekretaris Eksekutif APEKSI Alwis Rustam, unsur Forkopimda, DPRD Kota Bandar Lampung, pimpinan OPD, akademisi, BUMN-BUMD, tokoh agama dan adat, serta pelaku usaha dan masyarakat luas.

Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pihak dalam penyelenggaraan expo ini.

Menurutnya, Bandar Lampung Expo 2025 menjadi ruang strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk berinteraksi langsung, serta menampilkan berbagai capaian pembangunan kota.

“Expo ini adalah wujud nyata dari semangat kolaboratif dalam membangun kota. Ia bukan sekadar ajang pameran, tapi ruang dialog, jejaring ide, dan refleksi pelayanan publik,” ujar Eva Dwiana.

Ia menekankan bahwa expo ini juga menjadi panggung apresiasi untuk OPD yang inovatif, UMKM yang tangguh, dan generasi muda yang aktif membangun perubahan.

Kepada para pelaku usaha, Eva mendorong agar momentum ini dimanfaatkan sebagai pengungkit jejaring pasar, terutama di era digitalisasi ekonomi.

“Pembangunan tidak bisa berjalan satu arah. Ia harus tumbuh dalam ruang dialog dan kolaborasi multipihak,” tandasnya.

Menutup sambutannya, Eva menyampaikan permohonan maaf atas segala potensi ketidaknyamanan teknis selama expo, dan menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan bertujuan meningkatkan ekonomi lokal serta memperkenalkan wajah modern Bandar Lampung ke panggung nasional.

Sementara itu, Ketua APEKSI, Dr. Eri Cahyadi, memuji capaian dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh Kota Bandar Lampung. Ia menyebut kota ini sebagai contoh nyata kemajuan daerah yang bertumpu pada inovasi dan partisipasi masyarakat.

“Kota ini bukan hanya menjadi simpul ekonomi strategis di ujung Sumatera, tapi juga cermin kemajuan berbasis gotong royong,” ujarnya.

Dr. Eri juga menyoroti pentingnya penguatan sektor UMKM dan industri kreatif dalam membangun ketahanan ekonomi daerah.

“Kita harus dorong UMKM naik kelas, fasilitasi ekonomi kreatif, dan memastikan pembangunan berdiri di atas kekuatan masyarakat lokal,” tegasnya.

Bandar Lampung Expo 2025 pun resmi digelar. Di bawah sorotan lampu panggung dan semangat kolaborasi antar pemangku kepentingan, suara Marindo Kurniawan menggaung sebagai pesan utama: ekonomi kreatif dan pariwisata adalah masa depan, dan kolaborasi adalah kuncinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *